Ketika Uas selesai, yang terpikirkan oleh tiap mahasiswa adalah 'nilai'. Ada yang ribet mengkalkulasi nilai dan target nilai yang harus dicapai, ada yang sampe sakit mikirin nasib nilainya, tapi ada juga sih yang santai dalam menghadapi keadaan tersebut.
Biasanya nilai -nilai sudah keluar itu bikin was-was loh. Ketika ada info bahwa salah satu nilai telah keluar, biasanya ada yang langsung buru-buru buka krs, tapi ada juga yang tidak melihatnya dulu sampai semua nilai benar-benar keluar di krs. Responnya sangat beragam. Namun ada saja respon yang kurang baik dan tidak boleh ditiru, misalnya ketika mengetahui nilainya superior alias dapet A, kadang ada aja yang suka lebay mengekspresikan kesenangannya. Berkoar di twitter, facebook lah, tapi sebenernya ga pamer secara eksplisit. Tepatnya pamer secara implisit. Saya gatau itu bentuk rasa senang atau bukan, yang pasti sebaiknya hal itu tidak boleh dilakukan. Bagaimana kalau twitnya terlihat oleh teman-teman yang nilainya tidak A? Sebagian besar dari mereka mungkin akan merasa kecil hati. Jadi sebagai insan yang menghormati setiap makhluk di muka bumi ini, kita harus menjaga sikap dan omongan. Bisa jadi hal itu dapat menyakitkan hati orang lain.
Jujur saja, saya sendiri sangat terkejut dengan peningkatan prestasi di semester 4 ini. Tapi saya ga terlalu mengeksposnya di jejaring sosial karena biar saya, orang-orang terdekat saya, dan Allah swt saja yang tahu.
Saya tahu ip atau ipk itu bukan segalanya, tapi ip atau ipk itu bisa jadi merupakan jalan atau akses kesuksesan kita. Misalnya, untuk mendapatkan beasiswa. IPK sangat sangat berpengaruh untuk mendapatkan beasiswa karena tak jarang persyaratan beasiswa minimal harus memiliki ipk sekian sekian dan sekian. Contoh yang lain, ketika kita melamar pekerjaan tak jarang pula suatu instansi atau kelembagaan mensyaratkan ipk sekian dalam persyaratan calon pekerjanya. IPK bisa jadi menjadi tidak penting ketika kita memilih untuk berwirausaha. Siapa yang peduli ipk yang kita punya, toh tidak akan berpengaruh terhadap usaha yang dijalani. yang terpenting itu kan memiliki jiwa wirausaha dan mmiliki jiwa kepemimpinan bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar