Suka banget berbagi cerita kesenangan sama orang lain. Saya suka cerita kabar bahagia sama orang lain, biar orang lain juga ikut ngerasa seneng. Banyak hal-hal yang bisa diceritain, tentang akademik, liburan, bahkan percintaan (lalalala). Biasanya suka berbagi kabar bahagia lewat ngobrol langsung, sms, di sosial media, banyak deh. Sebisa mungkin saya ngobrol yang seneng-seneng aja, apalagi sama orang yang belum begitu deket. Takutnya, kalau kita terlalu banyak ngeluh ini itu sama orang yang belum dikenal, kita malah terlihat "minus". Kalo sama yang udah saya anggap deket, baru saya bisa blak-blakan.
Saat ini banyak banget yang suka traveling. Mau itu ke luar negeri ataupun di dalam negeri pasti itu jadi pengalaman yang seru buat yang ngejalaninnya. Banyak orang yang check in disana-sini, posting foto sana sini yang ngegambarin kalo mereka enjoy traveling kesana. Makin hari social media makin banyak dan canggih. Banyak orang yang posting ini itu di social media sebagai media buat berbagi. secara umum sih banyak yang menanggapi baik, tapi ada juga yang gak ditanggapi.
Ada ya pernah bercerita sama saya, kalo dia kurang suka melihat ada orang yang posting gambar-gambar yang nunjukin kehebatannya bisa mengungjungi suatu tempat. Karena saya juga ngerasain hal yang sama, maka kita berlanjutlah ngobrol tentang hal itu. Alasan kita sih karena moment itu udah dilewatin beberapan bulan yang lalu, bahkan hampir setengah tahun. Lalu muncullah pikiran di benak kita kalau dia lagi "pamer".
Beberapa hari yang lalu saya posting foto-foto di facebook, share foto tentang perjalanan saya ke Thailand. Perjalanan yang saaaangat menyenangkan karena bisa ke luar negeri bareng teman-teman kuliah. Kami kesana tanggal 21 November, jeda dua minggu disaat saya posting foto. Setelah saya posting foto-foto itu, tiba-tiba beberapa detik kemudian ada status teman saya yang terkesan menyindir postingan saya itu. Kata-katanya ada yang to the point, tapi ada juga yang berupa sindiran. Di dalam hati saya, saya ga pernah punya niatan ingin dipandang lebih dengan postingan saya itu. Saya cuman ingin berbagi kebahagiaan saya dengan orang lain, mungkin juga bisa memotivasi orang lain untuk kesana juga, karena menurut saya ada beberapa tempat yang bagus untuk dikunjungi. Tiba-tiba badan saya panas seketika dan cuman bisa bengong. Adakah yang salah dari postingan itu? Apa yang salah?
Setelah berpikir dari hari ke hari, akhirnya saya sadar. Yang salah bukan isi postingannnya, tapi perasaan kita sendiri. Buktinya cuman dia yang berpikiran negatif, yang lainnya baik-baik saja, malah banyak yang menyukai.. Sama halnya ketika saya dan teman saya melihat postingan teman kami yang terkesan "pamer". Kalau suasana hati kita emang lagi baik-baik aja, mungkin ga ada status sindiran negatif seperti itu. So, kalo kita ngeliat status ataupun postingan orang lain, meskipun kita ga begitu suka sama kontennya, ya terima saja dan berpikir positif. Itu risiko berteman di media sosial. Karena kita mau berteman dengan-nya, maka kita harus bisa nerima apapun yang akan dia posting.(ANM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar