Akhir-akhir ini sering banget menemukan temen-temen seangkatan yang wara-wiri di medsos mencurahkan segala isi hatinya. ga jauh-jauh dari skripsi lah, ada yang pusing bikin proposal, riweuh penelitian, lagi ngedraft skripsi, ya begitulah.
kebetulan jurusan dimana saya kuliah ini nggak mempelajari ilmu yang spesifik, kalo bisa dibilang malah campur-campur. Akan sangat wajar kalau topik skripsi dari kita ini berbeda-beda. Saya ngambil topik yang orang yang bilang sih nggak agb banget karena topik skripsi saya ini berhubungan dengan perilaku konsumen. Banyak ocehan-ocehan yang lewat di telinga saya yang bilang kalau penelitian seperti ini hanya "ecek-ecek", it's ok.
Saya bikin proposal penelitian ini sejak semester 6. Saya udah niatin dari awal kalau proposal ini akan saya pakai sampai tahap selanjutnya. Saya pun nggak peduli apa kata orang. Toh, alat analisis yang saya pakai, semuanya telah saya pelajari di perkuliahan. Penelitian mengenai perilaku konsumen pun saya hubungkan dengan produk agribisnis dan koperasi. Alhamdulillah sampai saat ini saya ga gentar dengan efek-negatif dari luar.
Mengenai perilaku konsumen, sebagai mahaiswa yang diajarkan dinamika pemasaran, tataniaga agribisnis, tentunya peneliatian yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat wajar apabila dilakukan. Perusahaan besar, baik perusahaan non agribisnis maupun agribisnis pun banyak yang melakukan penelitian perilaku konsumen. bahkan beberapa saat yang lalu saya juga ditawari meneliti perilaku konsumen produk agribisnis di perusahaan multi nasional. So?????
Siapa bilang penelitian seperti ini ga butuh perjuangan? Kita sama-sama bikin proposal, sebar kuosioner, ngedraft, sama kan? Saya bahkan mewawancarai lebih dari seratus orang dalam seminggu, bolak-balik naik angkutan umum dari pagi buta sampai matahari tenggelam, nenteng tas dan goody bag berisi berlembar-lembar kuosioner dan bingkisan, sampai lupa jam makan. Sama saja kan perjuangannya? Sooo, jangan anggap sepele perjuangan orang lain. Mungkin perjuangan kita belum apa-apanya dibandingkan dengan orang lain lakukan. Jangan selalu menganggap diri kalian adalah orang yang paling menderita ataupun lelah karena perjuangan, karena diluar sana masih banyak yang usahanya melebihi perjuangan kalian. (ANM)