LIFE REPORT

LIFE REPORT

Sabtu, 26 Mei 2012

Inget Kata-kata mamah.

Masih inget kata-kata mamah saat nenangin hati saya. Ketika itu saya ada masalah dengan salah satu sahabat saya. mamah bilang, "tong ngarep kana kaasih jalma, ngarep mah kana kaasih Allah". Dan itu menjadi penyemangat buat saya dan akan saya inget sepanjang waktu.

Jumat, 25 Mei 2012

B I O F A R MA K A

Apakah yang terlintas di benak kalian jika mendengar kata biofarmaka?
Mungkin ada yang tahu ataupun bahkan tidak tahu sama sekali istilah tersebut.
Secara harfiah, bios artinya hidup dan farmaka artinya obat, jadi dapat diartikan bahwa biofarmaka adalah obat yang berasal dari sesuatu yang hidup. Yang dapat dimanfaatkan dari tumbuhan bifarmaka adalah daunnya, rimpangnya, buahnya, bijinya, dan akarnya. Beruntunglah kita tinggal di negara Indonesia. Menurut sumber terpercaya, Indonesia memiliki lebih dari 30.000 spesies tumbuhan, dimana 940 spesies diantaranya termasuk tumbuhan berkhasiat obat. Dari jumlah tersebut, 180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional. Woow, dengan jumlahnya yang begitu banyak seharusnya kita dapat memanfaatkan kekayaan itu dengan sebaik mungkin. 

Pada praktikum Agribisnis Non Pangan beberapa minggu kemarin, kelompok kami membahas mengenai sektor pengolahan dan minat konsumen terhadap produk biofarmaka Indonesia. Tapi, materi diskusi yang dibahas adalah "Bagaimana Meningkatkan Kesejahteraan Petani Jahe".

Tahu nggak sih? jahe merupakan komoditi biofarmaka yang paling banyak diekspor oleh negara kita loh. Jahe itu ada 3 macam, jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil, dan jahe merah. Tanaman ini sangat berkhasiat untuk tubuh kita, terutama untuk menghangatkan badan. Selain itu, jahe juga dapat mengobati beberapa jenis  penyakit. namun pada kenyataannya, perkembangan agribisnis jahe ini terhambat. Ada beberapa kendala yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya:
  1. Sumber daya manusia yang kurang. Produksi jahe di Indonesia saat ini tidak terlalu banyak. Hal itu disebabkan kurangnya minat masyarakat untuk menanam jahe. Mereka mungkin tidak tahu nilai ekonomi dari jahe, kemana mereka akan memasarkan jahe, dan sebagainya. Sehingga tidak heran jika hanya sedikit saja petani yang terjun dalam dunia jahe.
  2. Keterampilan tradisional. Sebagian besar petani jahe melakukan cara penanaman secara tradisional. Menurut salah satu praktikan, mutu jahe yang dihasilkan saat ini kurang memenuhi standar kualitas karena bibit jahe yang dipakai oleh petani tidak unggul dan hanya mengandalkan bibit yang dipakai secara turun temurun. Induknya saja sudah tidak bagus, apalagi anakannya.
  3. Memposisikan (motif bisnis) jahe sebagai usaha sampingan. Adapun motif dari sebagian petani jahe saat ini tidak memposisikan budidaya jahe sebagai mata pencaharian utama, melainkan sebagai mata pencaharian sampingan. Oleh karena itu, petani tidak terlalu fokus dalam budidaya jahe tersebut.
  4. Kepemilikan lahan. Kepemilikan lahan penanaman  jahe saat ini 97% adalah perkebunan rakyat. Tapi sayangnya lahan yang mereka miliki biasanya hanya berkisar 0,2 sampai 1 hektar saja. Ini merupakan masalah yang paling krusial.
Terlepas dari hal di atas, pemerintah juga kurang memperhatikan kesejahteraan petani jahe, terutama dalam masalah subsidi pupuk. Padahal prospek pengembangan jahe sangat menjanjikan. Apalagi dengan adanya tren di masyarakat yang back to nature. 

Petani jahe bisa sejahtera? Tentu saja bisa. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
  • Pengorganisasian (Gapoktan). Kendala utama dalam hal ini adalah kepemilikan lahan. Umumnya petani yang luas lahannya kurang dari 2 hektar sulit untuk memasarkan jahenya dikarenakan pembeli mau membeli jahe namun dalam skala besar. Sehingga pembentukan gapoktan jahe perlu dilakukan agar petani dapat memasarkan produknya melalui gapoktan, memudahkan akses informasi, memudahkan dalam penyediaan pupuk sehingga lebih terorganisir.
  • Kebijakan (Isu), edukasi masyarakat. kurangnya gebrakan mengenai jahe membuat kurang eksisnya jahe di lingkungan masyarakat. Oleh karen itu diperlukan kebijakan pemerintah yang menganjurkan masyarakatnya mengkonsumsi bentuk olahan jahe yang kaya akan khasiat ini.







Sabtu, 12 Mei 2012

Untuk Kesekian kalinya dan Semoga untuk yang Terakhir Kalinya

Ini bukan semacam hopeless atau apa, ini adalah realita.
Saya berjanji ga akan galau lagi gara-gara "Mr. A"
Saya ga mau terpuruk lagi gara-gara itu.

Saya musti lebih teliti lagi dalam menangkap sinyal harapan dari seorang cowok.
yang begonya, saya suka menganggap apa yang dilakukannya adalah untuk saya.
Karena mungkin aja kita hanya salah persepsi.

Sekarang terserah kamu.
Semoga kamu bisa lihat posting ini.

Jumat, 11 Mei 2012

Allah SWT telah Membuka Mata Hati dan Pikiranku Setelah Kejadian Itu

Alhamdulillah Ya Allah swt, aku telah bermetamorfosa menjadi manusia yang tau apa artinya berlapang dada. menyadari bahwa "aku tidak selalu di atas".
Telah banyak permasalahan yang aku lalui dan rintangan yang datang tiada henti, namun berkat Rahmat dan Rahim dari-Mu aku dapat seperti ini. Aku ingin terus seperti ini Ya Rabb.

Teringat masa-masa dimana aku harus berjibaku dengan permasalahan hidup yang pelik. Awalnya aku rapuh, karena aku belum menyadari apa artinya "ikhlas". ikhlas menerima semua pelajaran hidup yang Engkau berikan. Walau aku harus merasakan betapa sakitnya difitnah, dibohongi, dimusuhi, dikucilkan. Namun disanalah terdapat Rahmat-Mu. Engkau hadirkan orang-orang yang begitu menyayangiku dengan sepenuh hati.

Terima kasih untuk....
Allah SWT yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Mahaesa, dan Maha Pencipta.

Terima kasih untuk....
Orang tuaku tersayang tercinta terbaik sedunia. Aku bangga punya orang tua seperti mereka. Selain melindungi, menyayangi, bahkan mereka mendidik aku untuk menjadi anak yang shalehah dan berguna bagi orang banyak. mereka tidak mengekang aku. Ya Allah SWT, terima kasih telah menganugerahkan orang tua yang begitu mencintaiku.

Terima kasih untuk.....
Saudaraku yang selalu mendukungku dan memberikan cinta yang begitu hangat untukku. Terima kasih telah menemaniku yang kesepian ini. kalian telah membuat aku merasa berharga. Kalian selalu menghiburku disaatku senang maupun sedih. I LOVE U.

Terima kasih untuk.....
Sahabatku tersayang, aku selalu ingin dekat dengan kalian. Terima kasih kalian selalu mendampingiku dan selalu mengerti aku. Terima kasih Astrini, Elvina, Cici, dan nabila. kalian selalu membuatku kuat di tengah keterpurukanku.

Terima kasih untuk.....
Rumi Alkindi Ednawan S., terima kasih atas cinta dan kasih sayangmu yang tulus. Disaat orang lain mengacuhkanku, menjauhi, bahkan tidak mempercayaiku, kamu hadir dan selalu ada mendampingiku. Meskipun kebersamaan kita hanya sekejap saja, aku akan selalu mengingat kebaikanmu. Aku yakin bahwa perpisahan kemarin memang yang terbaik untuk kita.

Aku bangga menjadi bagian dari mereka.

Minggu, 06 Mei 2012

Sadar Dong, Sadar.

HeLLLLLLooooooo ica
Kenapa harus parno?
Kenapa harus cemburu ketikaa dia bareng-bareng sama orang lain?
Punya hak buat marah? nggak.

Kenapa harus malu kalo ketemu sama dia?
kenapa harus berpaling muka?
Dia bakalan ngerasa aneh kalo sikap ica kaya gitu teruuuus.

maumarahteriakteriakcampuraduk #SIGH

Rabu, 02 Mei 2012

Resume OBSESI II mengenai "Buah lokal VS Buah Impor"

well well, jadi ceritanya tadi jam 7 saya ikutan acara OBSESI, obrolan santai seputar agribisnis. Pembicaranya adalah dosen dari ilmu ekonomi, Bapak Muhammad Findi. beliau menggantikan bapak Sobir yang berhalangan hadir. Selain mahasiswa Agribisnis, acara ini juga dihadiri oleh teman-teman dari berbagai fakultas. Ada yang dari faperta, FPIK, Fahutan, dan yang pasti FEM. Kalo saya sih wajib hadir, soale saya anggota HIPMA.
To the point aja ya, yuk disimak resumenya.

Buah Lokal VS Buah Impor



VS

 vs


         kalau kita akan membeli buah, kira-kira kriteria apa yang kita pertimbangkan? Sebagai konsumen yang memiliki preferensi utilitas yang tinggi, tentunya kita dapat melihat dari penampilan fisiknya, rasanya, dan yang pasti "harganya". kriteria tersebut umumnya dimiliki oleh buah impor yang semakin lama semakin merajai buah-buahan di pasar lokal. lalu, kemanakah buah lokal kita????

         Don't you know guys??? Ekspor buah dan sayur (produk hortikultura) pada tahun 2010 adalah 77,6 juta kilo. senilai $ 80,6 juta. Sedangkan "Impor" buah dan sayur adalah sejumlah 361,1 juta kilo atau senilai $ 271,4 juta. HWOOOOOOW!!!!!! It's amazing, isn't it? Berarti ada gap senilai $ 91,2 juta. Ini baru buah dan sayur loh, yang lainnya??? Wallahu a'lam.
         
        Desas-desusnya, pemerintah akan memangkas subsidi pupuk senilai 3,1 triliun rupiah dan 200 miliar untuk subsidi benih. Sangat kontradiksi dengn keadaan saat ini. Petani justru sangat membutuhkan subsidi tersebut. Apabila pemerintah terus-terusan menekan petani agar meningkatkan produktifitas buahnya sedangkan subsidinya saja dipangkas, apa jadinya? pemerintah sama saja membunuh petani secara perlahan. 

         bapak Findi menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan buah lokal sangat mahal dan sulit dijangkau oleh konsumen, diantaranya adalah:
  • Biaya produksi yang tidak efisien karena tingginya harga bibit dan pupuk. Naaaaah, ini dia masalah yang paling krusial. Umumnya petani hanya memiliki modal yang minim. Boro-boro buat budidaya buah, buat makan aja susah.
  • kepemilikan lahan. Umumnya petani di Indonesia lahannya kurang dari 2 hektar sehingga belum memenuhi kriteria ekonomi
  • Biaya distribusi. Naaaaah, ini dia masalah yang sepertinya sepele tapi sangat berpengaruh besar. Umumnya pendistribusian buah lokal terkendala, terutama apabila kita melihat infrastruktur yang ada. Kapal feri yang jumlahnya sedikit, jalan yang semakin lama semakin rusak, dan yang lebih parahnya, pungutan liar yang semakin merajalela. Terutama untuk daerah sumatera. Gimana ga rugi, gimana ga mahal? Biaya distribusinya aja mahal. Pendistribusiannya aja lambat yang berpengaruh pada kualitas komoditinya. Bisa saja karena distribusinya lambat menyebabkan buahnya rusak dan tidak layak dikonsumsi dan akhirnya "rugi", LOL.

       Solusi yang sebaiknya dilakukan adalah:

  • kuota impor buah-buahan harus dibatasi. Karena Indonesia telah menyetujui perdagangan bebas Cina-ASEAN, sangat tidak mungkin apabila pemerintah memberlakukan kenaikan pajak impor. cara yang tepat adalah pembatasan koutanya, karena tidak melanggar kesepakatan yang telah dibuat. 
  • Tanjung Priok ditutup untuk akses buah impor. Tempat keluar masuknya buah impor yang paling sibuk adalah pelabuhan tanjung priok. pemerintah mengambil kebijakan tersebut supaya Jakarta sebagai konsumen buah impor yang potensial beralih untuk memilih buah lokal. Apabila pendistribusian buah impor lebih lama, maka tidak menutup kemungkinan harganya akan semakin mahal dan konsumen lebih memilih buah lokal.
  • Kampanye moral. kalau diserukan "Jangan makan buah impor", itu terlalu dini untuk diserukan. lebih baik apabila diserukan, "kurangi konsumsi buah impor dan cintai buah lokal dengan mengkonsumsinya".
  • Perbaiki infrastruktur. Dengan memperbaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan, menambah armada kapal (terutama distribusi antar pulau), dan kalau bisa bikin jembatan yang menghubungkan pulau jawa dan sumatera. Big applause buat pemerintah kalau merealisasikan mega proyek tersebut.
That's all the resume. saya seneng berbagi. Apabila ada saran ataupun kritik, silahkan komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. see you guys! (ANM)